Sabtu, 28 November 2009

Seorang wanita yang mengenakan gaun pudar menggandeng
suaminya yang berpakaian sederhana dan usang, turun dari
kereta api di Boston, dan berjalan dengan malu-malu
menuju kantor Pimpinan Harvard University. Mereka meminta
janji.

Sang sekretaris Universitas langsung mendapat kesan bahwa
mereka adalah orang kampung, udik, sehingga tidak mungkin
ada urusan di Harvard dan bahkan mungkin tidak pantas
berada di Cambridge.

"Kami ingin bertemu Pimpinan Harvard", kata sang pria lembut.
"Beliau hari ini sibuk," sahut sang Sekretaris cepat.
"Kami akan menunggu," jawab sang Wanita.

Selama 4 jam sekretaris itu mengabaikan mereka, dengan
harapan bahwa pasangan tersebut akhirnya akan patah
semangat dan pergi. Tetapi nyatanya tidak.

Sang sekretaris mulai frustrasi, dan akhirnya memutuskan
untuk melaporkan kepada sang pemimpinnya.

"Mungkin jika Anda menemui mereka selama beberapa menit,
mereka akan pergi," katanya pada sang Pimpinan Harvard.

Sang pimpinan menghela nafas dengan geram dan mengangguk.
Orang sepenting dia pasti tidak punya waktu untuk mereka.

Dan ketika dia melihat dua orang yang mengenakan baju
pudar dan pakaian usang diluar kantornya, rasa tidak senangnya sudah muncul. Sang Pemimpin Harvard, dengan wajah galak menuju pasangan tersebut.

Sang wanita berkata padanya, "Kami memiliki seorang
putra yang kuliah tahun pertama di Harvard. Dia sangat menyukai Harvard dan bahagia di sini. Tetapi setahun yang lalu, dia meninggal karena kecelakaan. Kami ingin mendirikan peringatan untuknya, di suatu tempat di kampus ini.
bolehkah?" tanyanya, dengan mata yang menjeritkan harap.

Sang Pemimpin Harvard tidak tersentuh, wajahnya bahkan
memerah. Dia tampak terkejut. "Nyonya," katanya dengan kasar, "Kita tidak bisa mendirikan tugu untuk setiap orang yang masuk Harvard dan meninggal.

Kalau kita lakukan itu, tempat ini sudah akan seperti kuburan."

"Oh, bukan," Sang wanita menjelaskan dengan cepat,
"Kami tidak ingin mendirikan tugu peringatan. Kami ingin memberikan sebuah gedung untuk Harvard."

Sang Pemimpin Harvard memutar matanya. Dia menatap
sekilas pada baju pudar dan pakaian usang yang mereka kenakan dan berteriak, "Sebuah gedung?! Apakah kalian tahu berapa harga sebuah gedung?! Kalian perlu memiliki lebih dari 7,5 juta dolar hanya untuk bangunan fisik Harvard."

Untuk beberapa saat sang wanita terdiam. Sang Pemimpin
Harvard senang. Mungkin dia bisa terbebas dari mereka sekarang.

Sang wanita menoleh pada suaminya dan berkata
pelan,"Kalau hanya sebesar itu biaya untuk memulai sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja?"

Suaminya mengangguk. Wajah sang Pemimpin Harvard
Menampakkan kebingungan. Mr. dan Mrs. Leland Stanford bangkit dan berjalan pergi, melakukan perjalanan ke Palo Alto, California, di sana mereka mendirikan sebuah Universitas yang menyandang nama mereka, sebuah peringatan untuk seorang anak yang tidak lagi diperdulikan oleh Harvard.

Universitas tersebut adalah Stanford University, salah
satu universitas favorit kelas atas di AS.

0 komentar :

Testimonial

Makasih ya, pesanan saya sudah sampai.
Tina - Palangkaraya
085252xxx

nastarnya enaaakkk, makasiiihh!
Dewi - Muara Teweh
0812495xxxx

donat kentangnya juga mantap, pesen lagi aahh!
silvia - Muara Teweh
0813489xxxx

kroketnya mana lagi nihh, pengen lagi mbak pesen!
arianty - Muara Teweh
085786xxxx