Kamis, 19 November 2009

Hari Minggu seperti biasa tidak ada yang istimawa. Semua dengan kegiatan masing-masing, ada yang jalan-jalan, ada yang ke gereja dan ada pula yang menimba ilmu walaupun hari itu hari libur, namun tak ada kata libur dalam menimba ilmu.

Ada yang membuat takjub di suatu hari Minggu pada sebuah masjid. Masjid itu selalu ramai dikunjungi orang pada hari itu. Mereka bukan untuk menanding umat lain yang beribadah, namun karena jamaahnya banyak yang bekerja selain hari Minggu, maka di gelar acara pengajian : Tadarus Al Quran, belajar Kitab Hadist, Tausiyah dan doa bersama dan acara-acara lain.

Jamaahnyapun dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar,mahasiswa, ibu rumah tangga, sopir, pekerja kantoran semua membaur jadi satu. Tidak ada perbedaan. Mereka saling bergandengan erat, bersillahturahmi, dan saling bahu membahu untuk menegakkan Islam.

Ada satu jamaah gadis yang membuat semua jamaah tersebut seakan terpacu untuk terus istiqomah belajar, mereka bersemangat untuk saling menolong ketika gadis tersebut datang, mereka semua berlomba mengulurkan bantuan jika melihatnya, mereka selalu membimbing gadis tersebut. Siapa sebetulnya gadis itu?
Ternyata dia sama sekali tidak istimewa, tubuhnya biasa saya, pakaiannyapun tidak mencolok perhatian, namun kenapa semua jamaah teredot perhatiannya dan selalu menantikan kehadirannya. Bila dilihat dari fisiknya di kelihatan biasa saja, namun ada yang luar biasa. Ternyata kedua matanya tidak dapat melihat, dan kedua tanggannya tidak sempurna. Dia selalu hadir seorang diri hanya tongkat putih yang menjadi andalannya. SUBHANALLAH. Dia datang dari jauh. rumahnya luar kota sekitar 45 km jaraknya dari Masjid tersebut dan dia selalu naik angkutan umum. Dan dia selalu datang setiap Minggu tanpa kenal halangan.

Suatu saat ada seorang ibu yang hendak menyalaminya tapi dia diam saja, ibu itupun heran dan bingung karena belum tahu kalau dia idak dapat melihat lalu teman yang di sebelahnya mencoba membantunya mengulurkan tangan....dia hanya mendesah maaf saya tidak dapat melihat ujarnya tanpa sedikitpun nada minder atau raut malu di wajahnya. Tak lama nada HP terdengar, lantas semua jamaah yang ada di teras depan masjid sibuk mncari HP siapa yang bunyai. Tanpa diduga ternyata gadis itu juga mencari-cari sesuatu dalam tasnya. Setelah ketemu dia lantas sedikit tersenyum..." Maaf HP saya sudah membuat semua terganggu." ujarnya. Lantas dia pun bercakap-cakap lewat HP sebentar lantas dia kecilkan voulme HP, kemudian dia tes volumenya apakah sudah benar-benar kecil. Semua yang melihat kejadian tersebut hanya bisa melongo tak tahu apa yang harus mereka perbuat.

Mungkin semua takjub, dari mana dia tahu harus menekan tombol untuk mengecilkan volume, tombol apa yang harus di tekan, dan masih banyak pertanyaan dalam hati masing-masing. ALLAHU AKBAR.

Suatu saat gadis itu pernah bilang bahwa dia harus mandiri, apapun harus bisa sendiri. Hanya Allah saja tempat bersandarnya segala sesuatu. Tiada pertolongan kecuali atas ijin Allah. Hanya Allah semata yang berkuasa atas dirinya. Dan karena cintanya pada Alllah semata itu pula yang membuatnya selalu datang apapun kendalanya.

Cintanya bukan cinta biasa. Atau cintanya bukan hanya sekedar di atas kertas. Hanya membahas tentang teori-teori cinta. Cintanya ditunjukkan dengan aktivitas. Cinta seacam inilah yang disukai Allah.

Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari kisah nyata ini. Semoga kitapun mampu mewujudkan cinta yang luar biasa bagi Allah semata.

2 komentar :

rumah blogger mengatakan...

sangat menyentuh sekali mas, sukses yaa

sabirinnet mengatakan...

kecintaan kepada Allah yg utamakan dari yang lain. nice info nich, thanx ya

Testimonial

Makasih ya, pesanan saya sudah sampai.
Tina - Palangkaraya
085252xxx

nastarnya enaaakkk, makasiiihh!
Dewi - Muara Teweh
0812495xxxx

donat kentangnya juga mantap, pesen lagi aahh!
silvia - Muara Teweh
0813489xxxx

kroketnya mana lagi nihh, pengen lagi mbak pesen!
arianty - Muara Teweh
085786xxxx