Senin, 30 November 2009

Bayangkan anda mendapat tawaran pindah kerja dengan gaji yang terlalu menarik untuk ditolak. Anda perlu gunakan akal sehat untuk menghitung-hitung soal ekonomi, waktu, tenaga, dan lain-lain. Akal sehat menuntun pada keputusan terbaik demi kemakmuran anda. Namun, di saat yang sama, mungkin saja terselip sesuatu yang teramat halus yang menggelitik pertimbangan akal sehat. Yaitu: rasa bangga sekaligus kekhawatiran menghadapi pekerjaan baru. Atau, kekecewaan
sekaligus keamanan pada apa yang ada sekarang. Maka, akal sehat pun terombang- ambing di gemuruh ombak pertimbangan tiada tentu.

Mampukah kita membebaskan batin dari rasa bangga, takut, kecewa dan ribuan rasa lain? Karena semakin lama ia menjerat, semakin lemah pertimbangan akal sehat tadi. Biarkan akal sehat memutuskan. Dan, biarkan batin tetap tenang menerima semua keputusan. Apa yang dilakukan si batin yang tenang inilah yang dimaksud dengan "memilih untuk tidak memilih". Menyerahkan segala sesuatunya pada
keberserahan diri.

0 komentar :

Testimonial

Makasih ya, pesanan saya sudah sampai.
Tina - Palangkaraya
085252xxx

nastarnya enaaakkk, makasiiihh!
Dewi - Muara Teweh
0812495xxxx

donat kentangnya juga mantap, pesen lagi aahh!
silvia - Muara Teweh
0813489xxxx

kroketnya mana lagi nihh, pengen lagi mbak pesen!
arianty - Muara Teweh
085786xxxx